JAKARTA, KOMPAS.TV - Tak hanya pemilu presiden, hitung-hitungan kekuatan kursi di DPR juga menarik dicermati.
Unggulnya suara Prabowo-Gibran berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan hitung resmi sementara KPU, tak serta merta sejalan dengan perolehan suara gerindra di pemilu legislatif.
Berdasarkan quick count berbagai lembaga maupun hitung sementara KPU, PDIP mempertahankan posisinya dengan persentase sementara kurang lebih 17 persen suara pemilih.
Muncul niat Prabowo Subianto merangkul para lawan politiknya di pilpres 2024 ke barisan pendukung pemenang pemilu presiden.
TKN Prabowo-Gibran pun menyebut upaya itu kemungkinan besar akan dilakukan sebagai jalan mempersatukan kubu berbeda pasca-pemilu.
Namun ajakan itu disebut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebagai janji manis yang terlalu dini karena hasil penghitungan remi KPU belum tuntas.
Sementara pengamat politik Rocky Gerung menyangsikan jika sejumlah parpol berani mengambil langkah jadi oposisi antara lain Nasdem juga PDIP yang tak punya perbedaan ideologis dengan parpol di barisan unggul pilpres.
Kecuali jika PDIP berani mengambil langkah ekstrem berseberangan dengan Jokowi misalnya memakzulkan presiden.
Perolehan kursi tak hanya bergantung pada persentase suara tapi komposisi suara berdasarkan daerah pemilihan.
Yang ditunggu sejauh mana partai di jajaran pemerintahan baru mampu merangkul parpol yang mendominasi kursi di DPR atau tetap ada ruang besar bagi oposisi untuk menjalankan fungsi check and balances di parlemen.
Baca Juga: Rocky Gerung Apresiasi Jika PDIP Berani Ambil Langkah Oposisi Secara Radikal
#rockygerung #oposisi #pdip
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.