KOMPAS.TV - Jakarta menyetor 7.500 ton sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang setiap hari tanpa jeda. Saking banyaknya sampah, jika dianalogikan, sampah di sana setara bangunan setinggi 16 lantai.
Dari sisi kesehatan jelas berdampak. Peneliti Universitas Indonesia meriset, air lindi yang beracun mencemari air tanah dan sungai.
Salah satu warga di sana, memperlihatkan pada tim Berkas Kompas, kalau air di tembok berubah jadi kuning sehingga mereka mesti beli filter air untuk minum dan masak. Plus, anak istrinya kena infeksi paru.
Beberapa waktu lalu, kebakaran yang terjadi di TPST Bantar Gebang diduga karena gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah. Pernah juga terjadi longsor yang membahayakan pekerja atau pemulung di sana.
Sejumlah cara sudah dilakukan mengelola sampah. Tetapi tampaknya belum optimal.
Walhi Jakarta bilang, negara seperti setengah hati menyelesaikan persoalan sampah. Badan Riset dan Inovasi Nasional juga mengatakan, akar masalahnya adalah pemerintah yang kurang tegas.
Lantas bagaimana mestinya peran warga Jakarta?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.