JAKARTA, KOMPAS.TV - Tampil untuk kedua kalinya, para cawapres awalnya beradu ide dan gagasan dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria serta masyarakat adat dan desa.
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD tampil sangat hangat.
Namun ketika pendalaman visi misi, Cawapres Nomor Urut 2 Gibran mulai menyentil Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin.
Gibran menyindir Muhaimin yang dianggap hanya membaca catatan saat ditanya oleh panelis terkait subsidi pupuk untuk petani.
Tak terima dengan sindiran Gibran, Muhaimin pun membalas.
Muhaimin membalas sindiran Gibran dengan mengatakan yang penting bukan catatan MK.
Hal ini diucapkan Muhaimin saat membahas pembangunan desa di segmen debat berikutnya.
Saling serang dan saling sindir antar cawapres kian memanas di segmen kelima debat.
Muhaimin mengungkit masalah etika hingga ijazah palsu, saat ditanya oleh Gibran tentang LFP atau lithium feropospat, yang kerap digaungkan oleh tim sukses Muhaimin.
Gibran menduga tim Muhaimin anti nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik yang kini mulai dilakukan hilirisasi.
Muhaimin pun sempat meminta pertanyaan diperjelas karena menganggap debat bukan tebak - tebakan, melainkan mencari kebijakan.
Tak hanya dilakukan kepada Muhaimin, Gibran menggunakan istilah yang jarang didengar saat bertanya kepada Mahfud.
Saat itu Gibran meminta solusi kepada Mahfud terkait greenflation atau naiknya harga barang ramah lingkungan karena permintaan bahan bakunya tinggi.
Hal ini membuat moderator mengingatkan Gibran untuk menjelaskan maksut pertanyaanya.
Gibran kemudian menjawab dengan menyentil gelar profesor Mahfud MD.
Baca Juga: Kata Anies, Prabowo dan Ganjar Puji Performa Masing-Masing Cawapresnya di Debat
#debatcawapres #gibran #pilpres2024
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.