BANJARBARU, KOMPAS.TV - Masuk ke dalam kubangan air galian sembari menggoyangkan ayakan berbentuk piring besar menjadi rutinitas sehari-hari bagi sejumlah warga Cempaka.
Menggunakan topi purun, para pendulang intan masih menerapkan cara tradisional untuk mencari intan dengan melinggang segumpal pasir yang dikumpulkan dalam piringan.
Aktivitas warga Cempaka ini menjadi kearifan lokal yang membawa para turis dan wisatawan lokal datang, Pendulangan Intan Cempaka sudah ada sejak tahun 1850 yang dikerjakan secara turun-temurun.
Pemandu Wisata Pendulangan Intan Pumpung Cempaka mengatakan, hingga saat ini, wisata ini masih banyak diminati terutama oleh wisatawan dari luar daerah hingga luar negeri, rata-rata setiap minggu lokasi pendulangan intan mendapat kunjungan sebanyak 2 sampai 3 kali dari berbagai instansi maupun turis.
Diharapkan Kampung Wisata Pumpung Cempaka dapat lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah, serta ke depannya satu di antara Geopark Meratus ini semakin dikenal masyarakat luas, agar bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Baca Juga: Menilik Potensi Pariwisata & Keindahan 80 Desa Wisata di Tasikmalaya!
#pendulanganintan #pumpungcempaka #kalimantanselatan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.