JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan memutuskan menunda pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Danhil Anzar Simanjuntak menyatakan penundaan akibat keterbatasan fiskal.
Pesawat mirage 2000-5 diproduksi tahun 1994 dan beroperasi di Qatar sejak tahun 1997.
12 unit pesawat dibeli melalui penyedia exkalibur internasional yang dari berasal dari republik ceko. Dengan nilai kontrak sebesar 733 juta euro.
Awalnya, pembelian Mirage dari Qatar guna menutup kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan banyaknya pesawat tempur habis masa pakainya.
Menhan Prabowo pun mengakui menerima cibiran terhadap keputusan ini. Namun Prabowo menyebut Mirage 2000-5 masih layak pakai hingga 15 tahun lagi.
Mirage 2000-5 adalah jet tempur produksi Dassault, Perancis.
Pertama kali beroperasi tahun 1986, jet tempur ini memiliki kecepatan 2.333 kilometer per jam.
Jet tempur ini dilengkapi dengan berbagai persenjataan canggih.
Sejumlah negara yang memakai mirage 2000 dalam alutsista mereka diantaranya adalah Brazil, Qatar, Yunani, Uni Emirat Arab, Mesir dan Perancis.
Meski usia pesawat masih panjang, tetapi menurut Pengamat Militer Khairul Fahmi, pembelian alutsista bekas akan berdampak pada membengkaknya anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan.
Saat ini TNI Angkatan Udara mengandalkan Pesawat Tempur Sukhoi, SU-27 SK dan SU-30 MK.
Selain itu, terdapat pesawat F-16 yang usianya diatas 30 tahun meskipun telah menjalani peremajaan.
Baca Juga: Tanggapi Kritikan soal Alutsista, Jubir TKN Prabowo: Posisi yang Tinggi Biasa 'Diserang'
#Mirage2000-5 #miragebekasqatar #kementerianpertahanan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.