YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Universitas Gadjah Mada angkat bicara, menjawab ketidakhadiran Presiden Jokowi pada peringatan Dies Natalis ke-74 UGM, Selasa (19/12) kemarin.
Puncak Dies Natalis ke-74 UGM dihadiri sejumlah alumnus antara lain Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, Mensesneg Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Namun, Dies Natalis UGM kali ini tidak dihadiri oleh Presiden Jokowi yang merupakan alumnus Fakultas Kehutanan.
Rektor secara pribadi telah mengundang Jokowi, sedangkan Rektorat UGM juga telah mengirim permintaan video sambutan presiden, namun hingga hari Dies Natalis digelar tak mendapatkan video yang diminta.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan alasan ketidakhadiran Presiden Jokowi di acara Dies Natalis ke-74 UGM di Yogyakarta.
Dalam pesan tertulisnya, Ari menyatakan "Mengingat jadwal bapak presiden sangat padat, kunjungan kerja ke daerah dan baru saja kembali ke tanah air dari kunjungan luar negeri dini hari tadi.
Mohon dimaklumi, presiden tidak bisa hadir secara fisik maupun daring pada Dies Natalis ke 74 UGM".
Sebelum ketidakhadiran Presiden Jokowi di acara Dies Natalis UGM, Badan Eksekutif Mahasiswa, BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Presiden Jokowi dengan memberi gelar alumnus UGM paling memalukan.
Mahasiswa menilai banyak permasalahan fundamental yang tak kunjung diselesaikan oleh Jokowi, di antaranya pemberantasan korupsi, merosotnya demokrasi, polemik mahkamah konstitusi dan politik dinasti.
Baca Juga: Jokowi Lihat Perkembangan Hotel Nusantara di IKN, Yakin Agustus 2024 Sudah Selesai
#jokowi #ugm #diesnatalisugm
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.