KOMPAS.TV - Mimpi buruk warga Gaza masih berlanjut. Gempuran demi gempuran serangan Israel menewaskan jiwa yang tak bersalah, menjadi mimpi buruk bagi kemanusiaan.
Anak-anak menjadi korban tewas dalam serangan ini, bahkan Israel dituding pihak pro Palestina telah melakukan tindakan genosida.
Lebih dari 3.700 anak anak Palestina meninggal dalam 27 hari perang antara Israel dan Hamas. Jumlah ini lebih besar dibandingkan jumlah total konflik yang terjadi di seluruh dunia dalma 3 tahun terakhir.
Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata di Gaza demi kemanusiaaan warga Palestina. 120 negara mendukung keputusan ini, sementara 14 negara termasuk Israel dan Amerika menentang.
Sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober lal sebenarnya telah mengesahkan resolusi gencatan senjata dan jeda kemanusiaan yang diajukan Yordania.
Permintaan gencatan senjata ditolak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Benjamin menyebut akan melanjutkan misi sampai menang.
Atas situasi buruk dan mencekam hingga menyebabkan ribuan warga sipl
tewas, Pemerintah Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan meminta serangan di Jalur Gaza dihentikan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri berhasil mengevakuasi 4 Warga Negara Indonesia dari Gaza. Keempatnya kini dibawah perlindungan KBRI Kairo, Mesir.
Sejak konflik Hamas -Israel pecah pada awal Oktober, tercatat lebih dari 9.000 lebih korban tewas, 3.700 diantaranya anak-anak.
Baca Juga: Keterangan Menlu Soal 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza ke Mesir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.