PONTIANAK, KOMPAS.TV - Di hamparan lahan seluas setidaknya 20 hektare ini, setiap harinya para petani dengan semangat melakukan berbagai aktivitas pertanian, seperti menyemai, menanam, hingga memanen berbagai jenis sayur, seperti sawi, kangkung, bayam, selada dan lain sebagainya.
Lahan yang dikelola Kelompok Tani Kuat Sihir atau Kampung Gambut Siantan Hilir di Jalan Dharma Putra Dalam, Pontianak Utara, Kalimantan Barat Ini, merupakan jenis lahan gambut yang banyak terdapat di kawasan tersebut.
Lahan gambut yang kerap terjadi karhutla di saat musim kemarau, justru mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani ini untuk menghasilkan sayur mayur berkualitas.
Bahkan, dari lahan gambut ini, kelompok tani mampu menghasilkan 6 hingga 8 ton sayur per hari, untuk disuplai ke beberapa pasar tradisional di Pontianak dan beberapa wilayah di Kalbar.
Baca Juga: Kebakaran Lahan Gambut di Palangkaraya Meluas, Nyaris Bakar Rumah Warga
Namun, kondisi cuaca sering kali menjadi tantangan para petani di lahan gambut.
Sebab jika memasuki musim penghujan, kondisi lahan yang kerap tergenang banjir, menyebabkan sayur mati dan mengakibatkan gagal panen.
Walaupun hasil panen yang dihasilkan melimpah dan banyak disuplai ke pasar-pasar tradisional di beberapa wilayah Kalbar, penghasilan yang didapatkan justru dirasa tidak dapat menyejahterakan para kelompok tani, yang beranggotakan 285 KK ini.
Hal itu dikarenakan, harga jual sayur ke pedagang-pedagang sayur di pasar tradisional masih rendah.
Dengan kondisi ini, masyarakat mencari solusi lain dengan membentuk koperasi, serta memperbanyak jenis tanaman bernilai jual tinggi lain, seperti sorgum, kedelai jepang, labu jepang dan lain-lain.
Upaya ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan kelompok tani pada anggaran dari dinas-dinas terkait, sehingga diharapkan dapat membantu menyejahterakan warga maupun Kelompok Tani Di Kuat Sihir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.