Petugas Medis Kewalahan Urus Jenazah di Gaza, Persediaan Kain Kafan Menipis!

KOMPAS.TV - Petugas medis di Jalur Gaza, Palestina harus berkejaran dengan jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah. Kini para tenaga kesehatan menghadapi masalah baru, mereka kewalahan mengurus jenazah korban karena kain kafan hampir habis. 

Sementara itu, ratusan jenazah setiap harinya dengan kondisi yang menyayat hatiharus mereka urus setiap harinya.

Kurangnya kain kafan menyebabkan korban yang meninggal hanya dapat dibungkus dengan satu lembar kain kafan, bukan 3 lembar seperti biasanya.

Sementara itu di Deir Al-Balah, para pekerja bantuan mengatur dan mengemas bantuan untuk dikirim ke berbagai rumah sakit yang berada di ambang kehancuran.

Salah satu kiriman pertolongan pertama dikirim ke Rumah Sakit Nasser di Kota Selatan Khan Younis.

Menurut para relawan, meskipun bantuan telah dikirimkan tetapi tidak akan menghentikan krisis kemanusiaan. Hal ini disebabkan pasokan bahan bakar yang diperlukan untuk menggerakkan generator di rumah sakit segera habis.

Israel menyatkaan tidak ingin mengirimkan bahan bakar ke Hamas sehingga pengiriman bahan bakar bukan bagian dari pengiriman bantuan melalui penyeberangan Rafah.

Tak hanya Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza tak henti kedatangan korban-korban serangan Israel. Salah satu korban terengah-engah saat tiba di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, korban menyaksikan rumahnya dihantam rudal saat sedang makan malam.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Utara merawat warga sipil yang terluka akibat serangan udara di wilayah Al-Saftawy dan Jabalia Al-Balad. Sehari sebelumnya, rumah sakit yang dikelola oleh LSM Indonesia itu mengalami pemadaman listrik dan harus menghentikan beberapa layanan karena kekurangan bahan bakar untuk generator listrik.

Bukan hanya menutup bantuan bahan bakar ke Jalur Gaza, Israel juga menyerang satu-satunya toko roti di kamp pengungsian.

Baca Juga: Pasca Konflik Israel-Hamas, Warga Palestina Terkena PHK dan Sulit Kembali ke Gaza