KULON PROGO, KOMPAS.TV - Musim kemarau panjang memicu krisis air di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Akibatnya, sebagian warga terpaksa menggali sumur di sungai yang mengering demi mendapatkan air bersih.
Sejumlah warga mendatangi sungai yang telah kering di Dusun Tangkisan Dua, Kelurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Mereka hendak menggali sumur di sungai kering ini. Hanya dengan menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul dan ember, warga berharap air keluar dari tanah yang mereka gali.
Usaha warga tak sia-sia, setelah kedalaman 2-3 meter air pun muncul.
Kebahagian tak terkira di tengah kesulitan air bersih karena musim kemarau berkepanjangan.
Sumber air dari galian di sungai ini bisa muncul karena terdapat pohon gayam yang banyak tumbuh di sekitar sungai tangkisan.
Akar pohon gayam yang sangat padat dan berfungsi sebagai biopori sekaligus menjadi resapan air hujan dan melindungi sumber mata air.
Selama kekeringan, warga hidup serba kebingungan karena ketiadaan air yang jadi hal dasar untuk menjalani kehidupan.
Sedangkan untuk membeli air, mereka merasa berat karena keterbatasan ekonomi. Menggali air di sumur kering jadi bentuk ikhtiar alih-alih hanya berpangku tangan.
Meski demikian, besar harapan dari warga bagi Pemerintah Daerah dapat membantu mereka.
Bantuan seperti pembuatan sumur bor atau bak penampungan air agar kebutuhan air bersih tercukupi tentunya akan sangat berarti.
Baca Juga: Akibat Kemarau Panjang, Puluhan Hektar Sawah Kekeringan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.