SINGAPURA, KOMPAS.TV - Peran pemerintah dan kesadaran dari masyarakat serta sejumlah pihak mengenai keuntungan dan dampak dari penggunaan AI menjadi salah satu cara untuk mengurangi disinformasi menjelang Pemilu 2024 di Indonesia.
Hoaks dan Disinformasi tak jarang beredar di tengah tahun politik menjelang Pemilu.
GM & Technology Leader, IBM ASEANZK Agnes Heftberger mengatakan perlunya sudut pandang dari pemerintah, industri dan akademik mengenai penggunaan AI.
“Jelas tidak ada teknologi yang bisa menyelesaikan masalah ini sendiri. Oleh karena itu, penting bahwa secara umum ada kesadaran yang baik yang kita bangun bersama, dari sudut pandang pemerintah, dari sudut pandang industri, dari sudut pandang akademisi tentang apa yang menjadi tantangan ketika kita menerapkan AI, apa implikasinya, dan apa yang menjadi pembatas,” ujar Agnes Heftberger pada 14/9/2023 saat ditemui di acara IBM Think Singapore 2023.
Ia menilai, AI tak sepenuhnya berbahaya dan menghasilkan data yang tidak akurat misalnya pada prediksi yang digunakan untuk pemilu.
Oleh karena itu, dibutuhkan pondasi data yang baik dan evaluasi dalam menerapkan hasil AI yang beretika.
“AI tidak otomatis menjadi selalu hebat dan akurat tanpa podasi dan tata pengolahan data yang baik. Terdapat prinsip-prinsip penting yang harus selalu diterapkan dan dipatuhi untuk membuat AI menghasilkan wawasan yang akurat, ujarnya.
Baca Juga: Teknologi AI dan Augmented Reality Eksklusif Dipamerkan di IBM Think Singapura 2023
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.