CILEGON, KOMPAS.TV - Sub holding pembangkitan PLN, PT PLN Indonesia Power, selaku pengelola PLTU Suralaya, memastikan, PLTU Suralaya telah dilengkapi teknologi pengendali emisi seperti ESP dan Low Nox Burner.
Agar emisi yang dibuang ke atmosfer sesuai baku mutu, PLTU Suralaya di Cilegon ini, juga memiliki alat monitoring emisi yang bekerja 24 jam dan di monitor secara real time oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Indeks kualitas udara dari situs IQair.com, catatan data polusi udara Jakarta tidak berubah signifikan.
Bahkan cenderung semakin memburuk sejak 29 Agustus 2023.
Baca Juga: Jakarta Siang Hari Terpolusi ke-2 di Dunia, Pengaruh Macet Penutupan Jalan untuk KTT Ke-43 ASEAN?
Padahal beberapa unit PLTU Suralaya, pada kondisi shutdown.
Dengan menghentikan 4 unit PLTU dan mengurangi pasokan 1.600 megawatt.
Namun setelah adanya penerapan WFH 50 persen untuk mendukung gelaran KTT ASEAN, polusi udara cenderung membaik.
PLTU Suralaya, memasok sekitar 12 persen kebutuhan listrik di Pulau Jawa.
Karena PLTU Suralaya memiliki kapasitas 3.400 megawatt.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.