JAKARTA, KOMPAS.TV - Tak ingin lagi ada perpecahan di masyarakat karena ajang pilpres.
Jadi alasan yang diklaim PDIP bermimpi untuk menduetkan bacapres partainya, Ganjar Pranowo dengan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Posisi Anies yang dalam sejumlah survei kerap berada di barisan bawah juga jadi pertimbangan.
Namun, PDIP menyebut harus mendiskusikan hal ini bersama Partai Perindo dan PPP yang berlayar bersama dalam satu perahu koalisi.
Karena 5 kandidat lain cawapres selain Anies, yakni AHY, Cak Imin, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Andika Perkasa lebih berpeluang untuk duet bersama Ganjar.
Sementara itu, entah kebetulan atau tidak Partai Demokrat kembali bersuara soal soliditas koalisinya.
Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat yang melontarkan cuitan soal pengkhianat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Dalam cuitannya, Andi Arief menulis "Kami akan terus bersama PKS meski satu partai mengkhianati koalisi".
Sebelumnya, Andi Arief juga mencuit tentang kedudukan 3 partai yang berkoalisi memiliki kedudukan yang sama, dengan menyebut akun Anies Baswedan untuk segera mendeklarasikan bakal cawapresnya.
Menyikapi ciutan Andi Arief, Politisi Nasdem, Taufik Basari mengklaim cuitan itu tidak berdasar, partainya diklaim konsisten bekomunikasi dengan partai pendukung Anies Baswedan.
Sementara itu, PKS menilai cuitan Andi Arief merupakan bagian dari dinamika dalam koalisi.
Saat ini, Demokrat bersama PKS dan Nasdem tergabung dalam koalisi perubahan untuk persatuan.
Di tengah dinamika yang terjadi, Partai Demokrat mendesak agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan bakal cawapresnya.
Baca Juga: Beda Respons Giring dan Grace PSI soal Wacana Duet Ganjar-Anies
#ganjar #anies #pdip
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.