Kisah Toto Raharjo, Anak Pejuang yang Masih Menghuni Bungker Peninggalan Belanda di Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.TV - Sebuah kompleks bungker peninggalan Belanda di Jalan Rajawali, Surabaya, Jawa Timur, difungsikan menjadi tempat tinggal 15 keluarga pejuang.

Saat masa perjuangan kemerdekaan, bangunan bawah tanah itu digunakan sebagai perlindungan para pejuang dari serangan musuh, sekaligus gudang amunisi.

Bungker tersebut diperkirakan dibangun tahun 1930.

Setelah Belanda terusir dari bumi arek-arek Suroboyo, kompleks bungker kemudian difungsikan sebagai Kantor Korps Cacad Veteran Kota Surabaya.

Baca Juga: 10 Pahlawan Nasional Pejuang Kemerdekaan, Wajib Tahu di HUT ke-78 RI 17 Agustus

Sejak tahun 1950-an, sejumlah pejuang juga menempati bungker bersama anak dan keturunan mereka.

Toto Raharjo misalnya, ia lahir pada tahun 1959 saat orangtuanya yang adalah pejuang tinggal di bungker.

Hingga saat ini, Toto bersama istri dan anaknya masih tinggal di bungker.

Karena ada masalah keluarga, Toto belum bisa memiliki rumah dan meninggalkan bungker.

Kompleks bungker merupakan bangunan cagar budaya di Surabaya.

Di sekitar bungker, terdapat sejumlah bangunan tua peninggalan Belanda yang kondisinya tidak terawat.