BOYOLALI, KOMPAS.TV - Musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi perajin layang-layang tradisional di Boyolali, Jawa Tengah.
Karena permintaan cukup tinggi, para perajin layang-layang pun kebanjiran cuan.
Seperti inilah keseharian Sholikin, perajin layang-layang di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sholikin mengaku bisnis musiman layang-layang ini sudah ia geluti sejak tahun 2019 lalu.
Berawal dari hobi dan kecintaannya pada layang-layang semasa kecil dulu, ia pun kemudian mempelajari cara membuat layang-layang tradisional jenis pegon secara otodidak dari media sosial.
Memasuki musim kemarau yang dirasakan sejak pertengahan Juni lalu, permintaan layang-layang hasil buatannya terus meningkat.
Karena kebanjiran orderan, pemesan terpaksa harus inden hingga satu minggu lamanya.
Karena kebanyakan order adalah jenis layang-layang custom, Sholikin hanya sanggup menghasilkan dua hingga tiga buah layangan dalam sehari.
Uniknya, setiap layang-layang pegon hasil karya Sholikin dibuat dilengkapi dengan peluit hingga bisa menghasilkan suara saat layang-layang diterbangkan.
Baca Juga: Olah Limbah Kayu Jadi Perabot Dapur Cantik, Perajin Asal Madiun Ini Raih Untung Ratusan Juta!
#perajin #boyolali #kriya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.