KOMPAS.TV - Selalu diperebutkan setiap Pemilu, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf selalu menegaskan Nahdlatul Ulama bukan alat yang bisa digunakan untuk kepentingan politik praktis.
Konfigurasi suara Nahdlyin sementara, bisa dilihat dari analisis Litbang Kompas yang memotret elektabilitas ketiga Bakal Capres di kalangan pemilih NU pada Mei lalu.
Hasilnya, Prabowo punya elektabilitas paling tinggi 25,8 persen; Ganjar di posisi kedua dengan elektabilitas 24,9 persen; dan Anies Baswedan dengan 12,3 persen.
Pentingnya suara Nahdliyin diakui dua partai pengusung dua Bakal Capres.
PDI-P menyatakan, Nahdliyin membawa konsep Islam yang damai dan menyatukan bangsa.
Baca Juga: 5 Nama Bakal Cawapres Anies Baswedan Usulan Pemuka NU
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.