JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penipuan kerja paruh waktu online, yang menjerat banyak korban lantas menjadi perhatian dari para pengamat.
Chazizah Gusnita, Kriminolog Universitas Budi Luhur menerangkan, tren bekerja paruh waktu secara daring ini tidak hanya diminati oleh kalangan muda saja.
Namun seluruh kalangan masyarakat. selain mendapatkan pemasukan tambahan, konsep bekerja paruh waktu daring lebih efisien dari segi tenaga dan waktu.
Keuntungan tersebut pula yang menjadi celah bagi pelaku untuk memperdaya korbannya.
Ditambah, masifnya pergerakan teknologi, memudahkan pelaku menjalankan aksinya.
Kriminolog menilai para pelaku juga lihai dalam memainkan sisi psikologi korban untuk dimanfaatkan.
Pakar Siber, Pratama Persadha juga menjelaskan, kasus penipuan kerja paruh waktu online ini sudah berjalan sejak lama.
Modus yang dilakukan pun bermacam-macam. Pelaku menjerat korban dengan meminta deposit.
Korban yang tergabung ke dalam komunitas pelaku, diperdaya oleh komplotan pelaku lainnya seolah-olah keuntungan benar-benar diraup.
Alih-alih mendapatkan keuntungan besar, pundi-pundi rupiah raib dibawa komplotan pelaku.
Masih menurut Pakar Siber, Pratama Pershada, kebocoran data menjadi dalang dibalik maraknya kasus ini.
Dirinya juga menyampaikan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan penawaran pekerjaan dengan hasil menggiurkan.
Selain itu proteksi data dan aktivitas pribadi di media sosial juga harus dibatasi, untuk memperkecil resiko pencurian data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Marak Penipuan Money Game, Waspadai Berbagai Modusnya
#penipuan #kerjaparuhwaktu #lokeronline
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.