KOMPAS.TV - Pada pertemuan CEO Forum yang diadakan di Sydney, Australia, Presiden dan para CEO perusahaan yang hadir berdiskusi terkait kerja sama yang sudah berjalan dan yang akan datang di sektor kesehatan, pertambangan, infrastruktur, lingkungan, industri, jasa profesi, dan pendidikan tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, ada beberapa kerja sama yang diinisiasi dari implementasi IA-CEPA, antara lain, investasi pendirian universitas, pembangunan rumah sakit, dan kerja sama industri baterai untuk mobil listrik.
Untuk sektor pendidikan dan kesehatan telah terbuka semenjak IA-CEPA berlaku dan potensinya sangat dilirik oleh investor Australia.
Selain itu, implementasi IA-CEPA juga menghasilkan mutual recognition agreement atau MRA, perjanjian saling pengakuan, dimana on engineers yang membuat kompetensi dan kualifikasi pendidikan insinyur Indonesia, juga diakui di Australia.
Sehingga kedepannya, insinyur Indonesia akan dimudahkan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan Australia seperti di bidang pertambangan yang mempekerjakan insinyur secara masif.
Baca Juga: Mendag Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Ambon, Harga Cabai Keriting Tembus Rp70 Ribu per Kilogram!
Selain CEO Forum, Menteri Perdagangan juga meresmikan kantor cabang PrivyID, yang merupakan salah satu perusahaan digital tercanggih di Indonesia.
Serta di sela kunjungan, Zulkifli Hasan bertemu dengan perwakilan diaspora Indonesia untuk mendukung dan memfasilitasi anak muda Indonesia menjadi pengusaha yang diharapkan bisa mempromosikan Indonesia, baik produk, kuliner, seni, maupun pariwisata.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai total perdagangan Indonesia-Australia pada Januari hingga April 2023 tercatat sebesar USD 3,6 miliar.
Pada periode yang sama, ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar USD 999,4 juta, sementara impor Indonesia dari Australia tercatat sebesar USD 2,65 miliar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.