Polemik Usulan Jakarta International Stadium jadi Arena Pildun U-17, Stadion Tak Sesuai Strandar

JAKARTA, KOMPASTV - Polemik soal usulan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai arena Piala Dunia sepak bola U-17 terus bergulir.

Pemerintah akan merevonasi stadion karena dianggap tak memenuhi standar FIFA. Sementara pengelola menyebut, perencanaan hingga akhirnya stadion berdiri sudah mengikuti arahan FIFA.

Selasa kemarin, Ketua PSSI Erick Thohir bersama Menteri PUPR serta penjabat Gubernur DKI Jakarta meninjau Jakarta Internasional Stadium atau JIS.

Usai inspeksi, rapat bersama digelar terkait rencana renovasi JIS. Agar nantinya bisa diusulkan sebagai salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia U-17.

Erick Thohir mengatakan akan memperbaiki sejumlah akses pintu masuk JIS.

Selain akses, hal lain yang juga jadi fokus renovasi adalah rumput lapangan. Biaya yang dianggarkan mencapai Rp 6 miliar.

Ramai-Ramai renovasi stadion JIS karena dianggap tak memenuhi standar FIFA.

Namun JAKPRO sebagai pengelola JIS mengeklaim, perencanaan hingga pembangunan stadion dilakukan sesuai arahan yang ditentukan oleh FIFA.

Termasuk akses masuk penonton yang saat ini jadi catatan PSSI.

Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan renovasi JIS minor dan akan dikebut pengerjaannya.

Namun, rencana renovasi Jakarta International Stadium mengundang keheranan pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo.

Ketimbang memaksakan perbaikan JIS, lebih baik mengusulkan stadion lain yang sudah sempat disetujui FIFA.

Selain rumput dan akses masuk, lahan parkir kendaraan di JIS juga jadi perhatian untuk diperbaiki agar sesuai standar FIFA. Targetnya, perbaikan infrastruktur JIS rampung dalam tiga bulan.

Tuan rumah Piala Dunia U-17 seolah jadi penebusan Indonesia setelah dicoret sebagai tuan rumah piada dunia U-20. Ajang ini sekaligus jadi momen pertaruhan sebagai penyelenggara event olahraga internasional.
 

Baca Juga: Anggaran Rp 6 Miliar untuk Ganti Rumput Stadion JIS Agar Penuhi Standar FIFA