SEMARANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Semarang terus menggali potensi investasinya lewat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Kali ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang menggandeng persatuan Organisasi Indonesia Tionghoa Kota Semarang dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, aturan yang sebelumnya mengikat bagi para pengusaha di masa pandemi Covid-19 kini tidak berlaku lagi setelah Indonesia dinyatakan endemi Covid-19.
Ini lantas menjadi peluang yang dapat dikolaborasikan antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta pengusaha untuk membuka peluang bagi investor; dengan cara mempermudah proses perizinan.
Pemerintah Kota Semarang juga akan meluncurkan mal pelayanan publik Metaverse, sehingga masyarakat yang akan mengurus perizinan tidak harus datang langsung, tetapi cukup menggunakan aplikasi Mal Pelayanan Publik Metaverse.
Baca Juga: Perbaikan Infrastruktur, Pemkot Semarang Berharap Stadion Citarum Bisa Berfungsi bagi Khalayak Luas!
Kepala Modal Dinas Penanaman dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyebut, ada beberapa indikator yang menunjukkan sinyal positif bagi geliat sektor perdagangan dan jasa.
Seperti bisnis akomodasi; jumlah hotel yang beroperasi di Kota Semarang setiap tahun menunjukkan pertumbuhan.
Sharing Session diharapkan bisa mendukung capaian realisasi investasi di Kota Semarang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.