Kompas TV video vod

HUT ke-496 DKI Jakarta Masih Harus Berbenah

Kompas.tv - 22 Juni 2023, 08:20 WIB
Penulis : Dea Davina

KOMPAS.TV - DKI Jakarta menduduki peringkat ke 28 kota terpadat di dunia, dengan jumlah populasi kurang lebih 11 juta jiwa di atas luas wilayah sekitar 664,01 KM persegi menurut data world population review pada 2023.

Hal ini disebabkan oleh ledakan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya mobilitas penduduk Jakarta.

Mayoritas warga Jakarta menggunakan kendaran pribadi yang berujung pada kemacetan.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta indeks kemacetan di ibukota merangkak naik dari 34 persen ke 53 persen pada april 2023. Dan menempatkan Jakarta di peringkat ke 29 dari 389 kota termacet di dunia.

Pengamat transportasi Unika Sugijapranata, Djoko Setijowarno, memperkirakan kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jabodetabek mencapai Rp133 triliun per tahun.

Pengamat Kebijakan Publik UI, Teguh Dartanto menilai pemerintah belum tegas dalam menentukan kebijakan untuk menekan jumlah pembelian kendaraan pribadi.

Berdasarkan data BPS, jumlah kendaraan bermotor menurut jenis kendaraan di Jakarta terus mengalami peningkatan sejak 2020 hingga 2022.

Pemerintah melalui Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyatakan wilayah metropolitan Jabodetabek saat ini menghadapi isu yang cukup serius terutama dalam sektor transportasi.

Dan salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan berbagai kebijakan untuk mendorong minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi umum massal seperti MRT, LRT, dan BRT.

Sejumlah tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan sistem transit oriented development atau TOD antara lain, status tanah, kesiapan hunian sarana transportasi, pengelolaan dan pemeliharaan hunian, pembangunan dan penyertifikatan.

Jakarta tahun depan akan kehilangan taringnya di tengah usia senjanya.

Akankah permasalah klasik yang akrab di tengah kehidupan masyarkat Jakarta yakni kemacetan dapat jadi legenda di penghujung legalitasnya sebagai ibu kota.

Kita menanti dan pemerintah pula yang akan beraksi.
 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x