JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo saat bertemu pimpinan media massa dan pegiat media sosial di Istana Kepresidenan, Senin (29/05) malam mengaku akan cawe-cawe di pemilu mendatang.
Presiden menyatakan sikap cawe-cawe atau ikut campur dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, cawe-cawe presiden bukan untuk mengatur siapa yang menang dalam kontestasi politik mendatang.
Jokowi hanya ingin memastikan keberlanjutan program-program yang tengah digodok di masa kepemimpinannya.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menyebut, Jokowi sebagai kepala negara harus netral, tidak ikut cawe-cawe urusan politik.
Benny menyebut, dengan sikap cawe-cawe Jokowi bisa saja menggunakan aparatur negara untuk mewujudkan kepentingannya.
PDI-Perjuangan menilai, pernyataan cawe-cawe dari Presiden Jokowi hanya untuk memastikan transisi kepemimpinan ke depan berjalan dengan baik.
Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga meminta semua pihak tidak perlu khawatir, Jokowi akan menyalahgunakan wewenangnya.
Presiden Jokowi kali ini mengakui akan cawe-cawe di pemilu 2024.
Namun dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Presiden menyatakan tidak ikut cawe-cawe dalam urusan pilpres atau capres 2024.
Jokowi menegaskan, urusan capres merupakan urusan partai politik.
Baca Juga: Soal 'Cawe-Cawe' Jokowi, Pramono: Bukan Atur Pemenang Pemilu, Presiden Ingin Programnya Berlanjut
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.