KOMPASTV - Mendekati waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, publik dipertontonkan atraksi para elit partai politik. Bongkar pasang pasangan bacapres & bacawapres diprediksi akan terus terjadi, tak terkecuali manuver partai-partai koalisi. Semua demi mendapatkan formula yang tepat untuk bisa memenangkan hati rakyat.
Dinamika makin memanas kala Presiden Jokowi bertemu dengan enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah, minus Nasdem. Telah punya koalisi sendiri, disebut jadi alasan Presiden Jokowi tak mengundang Nasdem. Lantas, bagaimana Nasdem melihat ini? Benarkah ada upaya Presiden menghadirkan calon-calon dari lingkarannya sendiri? Jurnalis Kompas TV, Ni Luh Puspa, mencari jawabnya.
Ni Luh pertama temui Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Kepada Ni Luh, Paloh blak-blakan menjawab sejumlah isu, diantaranya Koalisi Perubahan yang tengah digoyang, hingga pernyataan Presiden soal wacana pembentukan koalisi besar. Apakah Paloh yakin Koalisi Perubahan yang dibentuknya, mampu beri tiket Pilpres 2024 kepada Anies Baswedan?
Ni Luh juga bertemu dengan Nusron Wahid, Ketua DPP Partai Golkar. Benarkah wacana pembentukan Koalisi Besar akan terwujud? Apa yang ingin dicapai? Nusron juga menjawab dugaan Koalisi Besar menjadi fasilitator menciptakan calon yang berasal dari lingkaran Presiden atau All Jokowi’s Men.
Terakhir, Ni Luh bertemu dengan Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia. Bagaimana peta politik dengan dinamika yang terjadi saat ini? Mungkinkah nama-nama bacapres yang digadang-gadang saat ini akan berubah?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.