Unik! Masjid Al Jihad Pontianak Dibangun dengan Perpaduan Arsitektur Beragam Etnis

PONTIANAK, KOMPAS TV - Inilah Masjid Al Jihad Pontianak yang berada di persimpangan Jalan Johan Idrus-Jalan Sultan Abdurrahman, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan.

Masjid Al Jihad mulai dibangun pada 12 Maret 1964 di atas tanah seluas 700 meter persegi dengan model bangunan surau satu lantai. Masjid lalu dibangun ulang dari November 1987 sampai Maret 1988 menjadi bangunan dua lantai.

Seluruh fondasi dan bahan Masjid menggunakan kayu ulin atau kayu belian khas Kalimantan. Termasuk atap sirap yang juga berbahan kayu belian.

Salah satu keunikan lain yang ada di Masjid Al Jihad adalah perpaduan arsitektur dari beragam etnis yang ada di Kalimantan Barat, yakni Melayu, Dayak, Tionghoa, dan Jawa.

Selain bisa dilihat dari luar, nuansa klasik khas juga terlihat di bagian dalam Masjid dengan paduan tulisan kaligrafi Arab yang mengelilingi dinding atas ruang bangunan.

Di bagian kanan Masjid terdapat menara pengeras suara yang menjulang tinggi dan berbentuk khas. Di depan Masjid ada bangunan kecil unik dengan kendi besar untuk jemaah wudhu.

Kendi yang masih digunakan sampai sekarang itu merupakan pemberian warga Tionghoa sekitar Masjid.

Masjid Al Jihad dapat menampung sekitar 400 jemaah. 150 jemaah di lantai bawah dan 250 jemaah di lantai atas. Sampai saat ini, Masjid Al Jihad masih kokoh berdiri dan menonjolkan sisi klasik multietnis di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Baru! Masjid al jabbar punya museum sejarah islam