LOMBOK BARAT, KOMPAS.TV - Masih lekat dalam ingatan, kisah Harni seorang wanita dari Dusun Meang, Sekotong, Lombok Barat yang terpaksa melahirkan di pinggir jalan karena sulitnya perjalanan menuju ke fasilitas kesehatan.
Jalan terjal, berlumpur, dan berbatu di Dusun Meang seakan menjadi momok bagi para wanita hamil seperti Harni.
Lantaran mereka harus berjalan kaki sejauh 3-4 kilometer menuju fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan ataupun melahirkan.
Saat ini pun terdata ada 15 ibu hamil yang membutuhkan akses jalan yang layak.
Melihat kondisi ini, Koalisi Solidaritas untuk Meang yang dimotori kalangan mahasiswa membuat gerakan koin untuk Meang yang juga dibicarakan dalam diskusi publik yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Ombudsman dan kalangan akademisi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Meninggal Dunia Usai Operasi Usus Buntu, Diduga Jadi Korban Malapraktik!
Pengumpulan dana publik tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan dan pembangunan jembatan darurat.
Pihak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Barat pun segera menyampaikan gagasan ini ke Gubernur Nusa Tengga Barat.
Sementara Perwakilan Ombudsman NTB akan mendengar langsung keluhan warga terkait layanan publik, baik kesehatan hingga Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Dusun Meang.
Saat ini ada sekitar 450 Kepala Keluarga menghuni Dusun Meang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.