JAKARTA, KOMPAS.TV - Siapa jujur di persidangan, nampaknya terungkap dari hasil tes kebohongan yang diungkap Ahli di persidangan.
Dari hasil pemeriksaan, Sambo dan Putri terindikasi berbohong, sementara Eliezer terindikasi jujur.
Menjadi bukti kesaksian para terdakwa pembunuhan berencana Yosua, Ahli Poligraf dihadirkan di persidangan.
Skor hasil poligraf 5 terdakwa pun dibuka.
Ini menjadi salah satu petunjuk hakim untuk menyimpulkan keterangan terdakwa guna menentukan vonis, bagaimana hasilnya?
Yang pertama hasil skor poligraf Ferdy Sambo minus 8, yang artinya terindikasi berbohong.
Putri Candrawathi skornya minus 25, atau terindikasi berbohong.
Putri mendapat skor kebohongan tertinggi diantara lima terdakwa menurut ahli poligraf.
Selain itu ada dua kali tes yang dilakukan terhadap Kuat dan Ricky.
Dua tes poligraf dilakukan dengan dua pertanyaan berbeda.
Digunakan untuk mendeteksi kebohongan menggunakan mesin poligraf.
Alat ini akan menganalisis beberapa indikator fisiologis, seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit pada saat tanya jawab berlangsung.
Akurasi hasil tes poligraph ini diatas 93 persen.
Alat ini memiliki tiga sensor utama dengan cara kerja.
Pertama, sensor pneumograf, mendeteksi detak napas di dada dan perut yang sensornya dililitkan di dada.
Kedua, sensor blood pressure, mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung; sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan.
Dan ketiga, sensor skin resistance, melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan; kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan.
Untuk menghasilkan pemeriksaan yang akurat, pemeriksa harus bersertfikasi dan mengikutipelatihan standar Amerika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.