Selangkah Lagi, Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI, Gantikan Posisi Andika Perkasa

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo memilih KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI dan disetujui Komisi I DPR dan segera dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI.

Untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pertengahan Desember nanti.

Laksamana Yudo Margono datang ke DPR didampingi KSAD Jenderal Dudung Abdurahman, KSAU Marsekal Fajar Prasetyo, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai simbol dukungan antar-institusi dan matra.

Di depan Komisi I DPR, Laksamana Yudo Margono mengusung visi TNI yang patriot NKRI menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia semakin bermartabat.

Laksamana Yudo juga menegaskan TNI akan selalu menyatu dan hadir membantu rakyat, calon panglima berjanji tidak ada lagi oknum TNI yang arogan atau bertindak tidak terpuji hingga menyakiti hati rakyat.

Baca Juga: Panglima TNI Andika Perkasa Jamin Keamanan Kirab dan Lokasi Pernikahan Kaesang-Erina

Menurut Jokowi, selain kriteria kecakapan, dipilihnya nama KSAL oleh presiden yang kemudian disetujui Komisi I DPR RI memerhatikan rotasi matra.

Dukungan untuk calon Panglima juga datang dari Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Panglima menyebut dirinya mendoakan kesuksesan calon penerus kepemimpinannya itu//

Analis militer menekankan visi beserta tagline TNI kuat rakyat bermartabat yang menegaskan daya gerak dan daya gempur TNI jadi pegangan untuk diwujudkan dalam setahun masa kepemimpinan Laksamana Yudo setelah dilantik jadi Panglima nanti.

Jadi kewenangan Presiden sebagai Panglima tertinggi memilih nama Panglima TNI.

Mata publik akan tertuju pada kinerja calon Panglima baru nantinya agar membuktikan pilihan Presiden berlandaskan pada kecakapan menghadapi tantangan di internal TNI maupun eksternal.

Hingga menunaikan tugas pokok TNI berjalan sebagai alat pertahanan kedaulatan negara.