JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementrian Kesehatan menyebut hingga 23 Oktober 2022 kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat hingga 245 kasus di 26 provinsi.
Tingginya tingkat kematian atas gagal ginjal akut pada anak, membuat Kementerian Kesehatan mengambil kebijakan untuk mengimpor obat penyembuh dari Singapura.
Obat jenis fomepizole disebut Kemenkes sebagai antidotum yang dinilai efektif, mengobati gagal ginjal pada anak.
Pemerintah akan mendatangkan sebanyak 200 ribu vial obat fomepizole, dari Singapura dan Australia.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Imbau Waspada Gagal Ginjal Akut
Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM merilis dari 102 obat yang sempat dilarang penggunaannya, ada 23 obat yang dinyatakan aman dan bisa digunakan.
Kepala BPOM juga menyebut bahwa bukan menjadi tugas BPOM dalam menentukan sebab akibat dari suatu kasus atau penyakit, termasuk gagal ginjal akut.
BPOM hanya meneliti sampel obat saja.
Kepala Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, YLKI, Tulus Abadi pun meminta agar pengawasan dilakukan tak hanya dari produsen obat melainkan institusi terkait seperti BPOM.
Hingga kini, penyebab pasti kasus gagal ginjal akut masih ditelusuri.
Pemerintah pun meminta Kapolri untuk menelaah apakah ada unsur pidana dalam peredaran obat sirop.
Yang terpenting kini, ialah keselamatan kesehatan anak-anak agar korban tak terus bertambah pada kasus ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.