JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo menyebut sejumlah klaim, untuk menghadapi sidang dakwaan pekan depan.
Diantaranya, klaim tidak ada perintah menembak dari Ferdy Sambo dan klaim skenario baku tembak untuk melindungi Bharada Eliezer.
Jelang sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Yosua dan kasus perintangan penyidikan pekan depan, kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo membeberkan klaim baru.
Kuasa hukum mengklaim, Ferdy Sambo tidak memerintahkan Bharada Richard Eliezer menembak Brigadir Yosua, melainkan perintah menghajar Yosua.
Skenario baku tembak juga diklaim kuasa hukum, sebagai insiatif Ferdy Sambo untuk menyelamatkan Bharada Eliezer usai menembak Yosua.
Kuasa Hukum Bharada Eliezer, Ronny Talapessy membantah ada perintah menghajar Yosua, yang ada Bharada Eliezer diperintahkan Ferdy Sambo menembak Yosua.
Baca Juga: Ketua IPW Sebut Ferdy Sambo Punya Peluang Bebas dari Perkara Pembunuhan Berencana, Bagaimana Bisa?
Menurut Pakar Hukum sekaligus Mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun, keterangan terdakwa yang menyebut sejumlah klaim baru saja tidak cukup.
Diperlukan alat bukti untuk bisa diterima di persidangan.
Sidang perkara pembunuhan Yosua maraton digelar pekan depan.
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf akan disidang Senin (17/10).
Sementara Bharada Richard Eliezer akan disidang terpisah Selasa (18/10).
Sidang berlanjut untuk perkara perintangan penyidikan Rabu (19/10).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.