MAKASSAR, KOMPAS.TV - Seorang ibu pengendara sepeda motor emosi, lantaran ia tidak diperbolehkan melintas oleh puluhan mahasiswa saat menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, di Jalan Sultan Alauddin Makassar.
Ia bersama pengendara sepeda motor lain mengalami kepadatan arus lalu lintas setelah jalan ditutup paksa oleh mahasiswa.
Tak bisa menahan emosi, ia meminta mahasiswa segera membuka blokade jalan agar warga dapat kembali melintas melanjutkan aktivitas.
Tak hanya itu, di lokasi berbeda puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Makassar, diwarnai kericuhan.
Mahasiswa meblokade jalan sambil menyandera mobil truk yang mereka gunakan sebagai panggung orasi.
Akibat unjuk rasa ini, pengguna jalan dari arah Kabupaten Gowa menuju ke Kota Makassar, mengalami kepadatan.
Pengendara terpaksa memilih untuk memutar balik mencari jalan alternatif untuk melanjutkan aktifitas.
Akhirnya, aksi demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di Kota Makassar, ricuh.
Kericuhan terjadi di dua lokasi di Kota Makassar, yaitu di depan Universitas Negeri Makassar dan Universitas Muslim Indonesia.
Aksi saling serang, lempar batu dan molotov melibatkan mahasiswa dengan sekelompok orang tak dikenal.
Kericuhan dapat dikendalikan setelah polisi dari polrestabes makassar membubarkan dua kelompok yang terlibat bentrok.
Polisi menangkap sejumlah pelaku bentrok dan menyita barang bukti panah dan alat pelontarnya.
Selanjutnya para pelaku dibawa ke Mapolrestabes Makassar untuk dimintai keterangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.