JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kecewa karena tak pernah dilaporkan terkait kekerasan yang dialami Sersan satu (Sertu) Marctyan Bayu Pratama.
Sang ibu Sri Rejeki pun memohon keadilan pada Jenderal Andika Perkasa.
“Saya ke sini memohon keadilan pak jenderal. Anak saya berangkat ke papua 29 juni 2022 baik-baik saja. Pada 17 juli saya ditelepon anak saya. Ada masalah, dia minta saya tolong carikan uang Rp 130 juta,”ungkap Sri pada Andika.
Tak berapa lama pada 4 September Sertu Bayu dipindahkan ke Jayapura.
Baca Juga: Panglima TNI Perintahkan Tewasnya Sertu Bayu Diusut Ulang: Ini Ada Korban Tewas, Jangan Main-main!
Sejak dipindahkan itu Bayu sempat mengirim pesan singkat ke sang ibu bahwa kakinya biru dihajar dan mendapat kekerasan.
Menurut pengakuan ibu kandungnya, sertu Bayu sempat terjerat hutang-piutang dengan para rekannya.
Selain itu Sertu Bayu juga dituduh menjual amunisi kepada Kelompok Separatis Teroris di Papua.
Kemudian Seru Bayu dikabarkan meninggal pada 08 November 2021.
“Saya sudah mengucapkan terima kasih ibu memberi tahu masalah dalam internal TNI saya tidak tahu kasus ini. Saya tidak pernah dilapor. Akhir November sampai ibu bicara di media saya gak dilapori. Justru saya membedakan tindak pidana yang menyebabkan meninggal itu prioritas apapun masalahnya”tegas Andika.
Andika berjanji akan mengusut tuntas kasus kematian Sertu Bayu.
“Sejak itu saya telusuri dan gak akan lepas dari saya. Ternyata berkas yang dlimpahkan penyidik bukan pasal yang menurut saya relevan. Saya ulangi, meski ini sudah dilimpahkan dan saya tidak mau, itu yang kami sedang lakukan kami kawal secepat-cepatnya. Kami tidak terima berkas yang diserahkan penyidik Desember,”kata Andika.
Video Editor: Vila Randita
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.