TANGERANG, KOMPAS TV – Pihak keluarga ungkap kronologi santri tewas usai dikeroyok di Ponpes Darul Qur’an Lantaburo, Kab. Tangerang.
Kakek korban menyebut pengeroyokan sudah direncanakan, dan dimulai saat korban berniat mandi.
“Awalnya itu dia disuruh mandi sama guru ngaji di lantai empat. Ternyata sebelum mandi dia sudah diintai sama senior yang provokasi,” ungkap Mukhtar, kakek korban.
Baca Juga: Seorang Santri di Ponpes Darul Qur'an Lantaburo Tewas Dianiaya Seniornya
Rio dikeroyok dalam kondisi ruangan terkunci dan gelap. Sang kakek menyebut terdapat belasan pelaku yang ikut mengeroyok Rio.
“Ketika sampai di atas, ditarik, pintu kamar dikunci, lampu dimatikan, dihajar, diinjak,” ungkap Mukhtar.
“Anak sekecil itu dikeroyok belasan orang, bagi kami orang tua itu yang tragis,” lanjutnya
Pihak keluarga berniat menuntut pertanggungjabawan dari pihak pondok pesantren Darul Qur’an Lantaburo.
Ponpes dinilai lalai dalam tugas pengawasan pada santri.
“Kami akan menuntut pertanggungjawaban dari pihak pesantren.”
“Jelas itu lalai, tidak bisa mengawasi santri. Namanya pesantren mendidik watak anak jadi lebih baik, bukan jadi pembunuh,” ucap Mukhtar.
Video Editor: Febi Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.