KOMPAS.TV - Setelah lebih dari tiga pekan menganalisis luka pada jenazah Brigadir Yosua, tim Dokter Forensik Indonesia segera mengumumkan hasilnya.
Hasil autopsi kedua ini bakal menguatkan dugaan pembunuhan yang menewaskan Brigadir Yosua.
Satu demi satu tabir pembunuhan berencana Brigadir Yosua terkuak ke publik.
Setelah skenario kejadian pada 8 Juli 2022 petang di Kompleks Polri, Duren Tiga, terungkap; bukan tembak-menembak, seperti awalnya kata polisi, tapi ternyata pembunuhan berencana.
Kini, yang sebentar lagi diungkap adalah hasil autopsi jenazah Yosua.
Ini adalah autopsi kedua yang dilakukan tim independen., karena polisi tak dipercaya keluarga Yosua.
Otopsi pertama oleh polisi mendukung skenario tembak menembak arahan Irjen Ferdy Sambo, yang kini tersangka pembunuhan berencana Yosua.
Sementara autopsi kedua adalah untuk membuktikan apakah yang terjadi sebetulnya adalah pembunuhan, serta apa saja yang telah terjadi terhadap Yosua dalam proses kematiannya.
Tapi, perjalanan membuat otopsi kedua tak mudah.
Hampir tiga pekan kemudian, 27 Juli 2022 baru ada autopsi kedua dan baru dilakukan.
Demi hasil yang bisa dipercaya, TIM forensik, berasal dari Persatuan Dokter forensik indonesia, yang melibatkan satu dokter forensik tni angkatan darat.
Alhasil, kondisi jenazah yang sudah terkubur lama jadi tantangan para dokter forensik.
Karena itu, tim dokter meminta waktu tiga hingga enam pekan untuk mendapatkan hasilnya, supaya bisa yakin hasilnya dan bisa dipertanggungjawabkan di pengadilan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.