Intip Teknologi Terkini KRI Spica-934, Kapal Tempur Tercanggih di Asia

SEMARANG, KOMPAS.TV -  KRI Spica merupakan kapal perang jenis survei atau armada laut riset serbaguna yang mampu melakukan pengukuran pasang surut air laut, pengukuran arus gelombang laut, dan pengukuran sedimentasi.

Selain itu kapal ini juga bisa mendeteksi objek di bawah permukaan laut hingga melakukan pencitraan dasar laut sampai pada kedalaman 1000 meter.

Kapal bantu Hidro Oseanografi kedua milik TNI Angkatan Laut Indonesia ini juga dilengkapi dengan peralatan tempur modern.

Kapal yang kini bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini diproduksi oleh Perancis tahun 2015.

Kapal ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 11,3 meter.

Nama Spica diambil dari nama bintang paling terang pada Rasi Bintang Virgo.

KRI yang dapat menampung 30 personel TNI AL dan 16 personil tambahan ini dapat menjelajah selama 20 hari tanpa henti.

Misi penting yang pernah dijalankan KRI Spica 934 antara lain adalah pencarian “black box” Pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Pulau Jawa beberapa waktu lalu.

Kemudian Ekspedisi Jala Citra 2021 Aurora dengan hasil penemuan beberapa Gunung Bawah Laut Halmahera.

Baru-baru ini KRI Spica 934 juga melakukan survei dan pemetaan di Perairan Laut Jawa segmen 10.

Hal ini sebagai bukti bahwa militer tidak hanya bertugas untuk berperang, namun juga dapat bergerak pada sektor riset dan survei di bidang ilmu pengetahuan kelautan.