KOMPAS.TV-Kasus bullying hingga merenggut nyawa anak kembali terjadi seperti yang dialami oleh F, siswa SD di Tasikmalaya. Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang tujuannya menyakiti atau membuat seseorang tidak nyaman
Orang tua sebaiknya proaktif melindungi anak dari bullying, karena dapat berdampak panjang bagi kehidupan anak yang menjadi korban
Ciri-ciri perilaku anak yang menjadi korban bullying antara lain:
Baca Juga: Mengenal Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu, Apa Penyebabnya?
Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua jika anak menunjukkan tanda-tanda seperti usai mengalami bullying?
1. Pastikan Keamanan Anak
Keamanan dan Kesehatan anak merupakan prioritas terpenting dalam kasus bullying. Jika anak di-bully hingga takut untuk pergi ke sekolah, biarkan dia sementara merasa aman di rumah
2. Cari Tahu Detail Bullying
Cobalah mengerti posisi anak dan memahami intimidasi yang menimpanya dengan mendengarkan yang dia ceritakan
3. Simpan Bukti
Simpan bekas perundungan yang dialami anak, yang mungkin bisa menjadi bukti. Seperti seragam yang robek, barang yang dicoret hingga tangkapan layar apabila bullying terjadi secara siber
4. Hubungi Pihak Sekolah
Beri tahu pihak sekolah mengenai bullying yang terjadi, dan cari tahu apakah sekolah memiliki peraturan terkait hal ini. Selanjutnya bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan bahwa bullying benar-benar berhenti
5. Lapor Polisi
Lapor polisi jika bullying menyebabkan luka fisik, kekerasan seksual, memuat ancaman kekerasan, atau melibatkan pornografi anak
Anda juga bisa melaporkan tindak kekerasan pada anak dengan menghubungi layanan call center berikut:
Editor Video & Grafis: Dimas WPS
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.