NUSA DUA BALI, KOMPAS.TV - Dari forum G20 di Bali ada 3 isu ekonomi global yang jadi pokok pembahasan.
Namun selain topik utama, ada pula pembahasan mengenai kondisi krisis ekonomi di Sri Lanka.
Pertemuan sejumlah Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota G20 di Nusa Dua Bali, akan kembali membahas isu-isu tantangan dan risiko ekonomi global.
Salah satu bahasan yang juga akan dirundingkan adalah kemelut ekonomi di Sri Lanka, dan dampak krisis negara mutiara Samudera Hindia itu, terhadap dunia.
Baca Juga: Menteri Keuangan Ukraina Hadir Virtual di G20, Bahas Imbas Perang Hingga Penerbitan Uang Digital
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan kondisi yang kini dialami Sri Lanka, berbeda dengan Indonesia.
Sejauh ini, ekonomi domestik cenderung stabil akibat kemampuan APBN meredam guncangan ekonomi.
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk dalam sejarah, yang menyebabkan negara itu bangkrut.
Sri Lanka tidak mampu membayar utang luar negeri yang mencapai lebih dari Rp754 triliun.
Pemerintah Sri Lanka juga kehabisan dollar, sehingga tidak mampu membiayai impor barang-barang pokok, termasuk BBM.
Kondisi ini memicu ratusan ribuan warga turun ke jalan dan masuk ke Istana Kepresidenan di Ibu Kota Kolombo.
Massa menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Namun sebelum mengundurkan diri, Gotabaya dan keluarga melarikan diri ke Maladewa dengan menggunakan pesawat militer.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.