JOMBANG, KOMPAS.TV - Aparat kepolisian mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur, tempat tersangka kekerasan seksual Muhammad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.
Pengepungan ini dilakukan guna menangkap paksa tersangka.
Aparat gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang, dan Satbrimob diterjunkan ke lokasi.
Polisi menutup akses jalan keluar masuk Ponpes.
Sejumlah anggota berpakaian lengkap bersiaga di depan pintu masuk Pondok Pesantren.
Baca Juga: Cari DPO Pencabulan Santri, Polisi Terus Sisir Pondok Pesantren Shiddiqiyyah
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menegaskan, polisi telah menangkap satu orang, yang menghalangi penangkapan tersangka, pada Minggu, 3 Juli lalu.
Seorang pria yang ditangkap itu, merupakan pengemudi mobil yang sempat kabur, saat polisi berupaya menangkap tersangka.
Selain itu, Dirmanto juga menyebut bahwa telah menangkap 60 orang simpatisan dan menyita satu kendaraan yang menghalangi penangkapan tersangka kekerasan seksual santriwati, di Pondok Pesantren di Jombang, Jawa Timur.
Sementara di lokasi, jurnalis Kompas TV Syafiudin melaporkan bahwa ada 800 personel kepolisian yang ikut mengawal penangkapan tersangka.
"Informasi yang didapat dari kepolisian ada sekitar 800 personel kepolisian dari berbagai macam kesatuan," katanya.
"Mereka ditempatkan di sejumlah titik area pesantren. Ada di bagian gerbang depan hingga ke belakang," sambungnya.
Baca Juga: Pondok Pesantren Luas dan Punya Banyak Bangunan, Polisi: Cari Tersangka Ruang Demi Ruang
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti berpesan kepada Kapolda Jatim untuk tidak melakukan penangkapan paksa terhadap anaknya, Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi yang menjadi buronan kasus pencabulan.
Melalui Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat, Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti mengatakan akan mengantarkan anaknya langsung ke Polda Jatim.
“Nanti saya antar ke sana (Polda Jawa Timur), setelah selesai acara, pelantikan ini,” ucap Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti kepada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022).
“Iya nanti diantar, enggak usah maksa-maksa. Sampaikan kepada Kapolda,” ucap Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti.
Pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah ini menuturkan tidak ingin ada keributan terkait perkara yang disangkakan terhadap anaknya.
“Jangan paksa, ini nanti tidak baik, tidak semua baik, gitu loh,” ucap Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti.
Dalam proses negosiasi, Kapolres Jombang pun menekankan kepada Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti untuk mengantar langsung anaknya, Moch Subchi Azal Tsani Alias Mas Bechi ke Polda Jawa Timur pada sore hari.
Namun, ayah dari Bechi, mengaku jika hari ini di pondok pesantren yang diasuhnya masih ada acara.
“Hari ini masih ada acara, setelah hari ini (Kamis),” kata Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti.
Baca Juga: Kiai Jombang Pesan ke Kapolda Jatim: Enggak Usah Maksa-maksa, Ini Nanti Tidak Baik
Sebagai informasi, MSAT sudah 6 bulan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Polisi sempat mengetahui jejaknya, namun gagal menemukan anak Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti tersebut dalam rombongan mobil di Ploso, Jombang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.