JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibu Yasavati Kurnia, membagikan kisahnya sebagai alah satu penyintas kanker kulit melanoma.
Ibu Yasavati mengakui semua itu berawal dari tahi lalat kecil sebesar biji kacang hijau di tepi telapak kaki kanannya.
Ia sudah memiliki tahi lalat itu sejak lahir dan tidak merasakan gejala apa pun.
Namun, mulai tahun 2007 tahi lalat tersebut akan berdarah setelah Ibu Yasavati berjalan cukup jauh atau pun melakukan aktivitas olahraga.
Pada awalnya, ia tak ambil pusing karena menganggap hal itu bisa disebabkan oleh gesekan kaki dengan sepatu saat beraktifivas.
Baca Juga: Mengenal Kanker Kulit yang Paling Mematikan, Melanoma! | AYO SEHAT
Namun, ia sempat bertemu dengan seorang dokter dan memperlihatkan kondisi tahi lalat di kakinya.
Sang dokter beranggapan itu tahi lalat biasa dan menyarankan untuk melakukan biopsi.
Setelah dibiopsi, Ibu Yasavati didiagnosis melanoma maligna.
Ibu Yasavati berkonsultasi dengan ahli bedah dan disarankan operasi yang bernama eksisi luas karena selain pengangkatan tahi lalat yang kecil tadi, seluruh keliling jaringan tahi lalat sebesar 2 cm juga harus diekskavasi sedalam 2 cm.
Sehingga harus dilakukan transplantasi jaringan dan kulit dari paha kiri Ibu Yasavati untuk menutupinya.
Kasus Ibu Yasavati ini diakui masih langka, dokter pun menawarkan untuk mengonsumsi obat minum yang masih dalam masa penelitian.
Ibu Yasavati setuju untuk mengonsumsi obat tersebut selama 1 tahun dan berhasil sembuh dan tidak ada penyebaran kanker melanoma setelahnya.
Ibu Yasavati juga rutin melakukan check-up setiap tahunnya sampai saat ini.
Menurut Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, Arini Widodo pengobatan melanoma bisa berbeda-beda tergantung pada kasusnya.
Adapun opsi lain bisa berupa imunoterapi, targeted cells, kemoterapi dan radioterapi yang akan disesuaikan dengan kasus dan ketersedian obat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.