KOMPAS.TV - Untuk mempertahankan omzet saat harga cabai masih tinggi, pedagang di Surabaya, Jawa Timur bersiasat menjual cabai secara rencengan seharga Rp 2.000.
Sementara di Madiun, Jawa Timur sebagian warga beralih ke cabai kering karena harganya yang lebih murah.
Sumilah pedagang toko kelontong di kawasan Semolowaru Elok Surabaya, Jawa Timur punya cara untuk mempertahankan omzet meski harga cabai terus naik.
Wanita berusia 35 tahun ini menjual cabai dengan dikemas rencengan, setiap bungkus yang berisi 15 cabai dijual seharga Rp 2.000.
Baca Juga: Saat Ini Harga Cabai di Tingkat Petani Capai Rp 75 Ribu Per Kilogram
Ibu-ibu langganan toko Sumilah merasa terbantu dengan adanya cabai yang dijual per bungkus.
Selain karena harganya yang terjangkau, ibu-ibu juga bisa membeli sesuai kebutuhan.
Untuk menyiasati harga, Sumilah mencampur cabai yang ia beli di pasar dengan cabai yang ia tanam sendiri di halaman rumahnya.
Saat ini, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Surabaya mencapai Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogramnya.
Harga cabai jenis rawit di Pasar Tradisional Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur masih mahal. Di pasar ini cabai jenis rawit dijual dengan harga Rp 92 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Sementara cabai jenis lan seperti merah besar dan keriting masih di harga Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.
Agar tetap bisa mengonsumsi cabai, sebagian konsumen beralih dari cabai basah ke cabai kering.
Yang paling banyak melakukan peralihan ini adalah warga yang memiliki usaha kuliner atau pedagang makanan seperti penjual bakso dan makanan yang menggunakan cabai sebagai pelengkap sambal.
Dibandingkan dengan cabai basah, cabai kering lebih murah yaitu Rp 70 ribu per kilogram, selain murah asa pedasnya dinilai sama dengan cabai segar atau basah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.