JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai-partai politik semakin gesit menentukan arah jelang pemilu 2024
Setelah Golkar-PAN-PPP yang paling dulu deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu.
Pertemuan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, juga memunculkan kemungkinan formasi capres cawapres, Prabowo-Imin.
Meskipun masih terbuka pintu bagi parpol lain.
Prabowo juga sempat bertemu dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
Namun tampaknya, Nasdem mulai tertaut membentuk poros baru setelah bersilaturahmi dengan para petinggi partai keadilan sejahtera.
Baca Juga: Prabowo Sebut Gerindra dan Demokrat Punyak Banyak Persamaan Ideologi, Visi, hingga Komitmen
Serta intens tiga kali berjumpa Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, sudah pula bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ditambah, di hari yang sama SBY, bertemu mantan pasangannya, Wapres ke 10 dan 12, Jusuf Kalla, di Cikeas membahas masa depan bangsa.
Rangkaian Sowan ini terjadi, setelah dalam Rakernas, Ketua Umum Nasdem, umumkan Gubernur DKI anies Baswedan, Panglima TNI Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai tiga nama bakal capres Nasdem.
Anies Baswedan, berterima kasih atas kesempatan baginya, meskipun bukan bagian Nasdem.
Sementara, Ganjar Pranowo yang notabene Kader PDI-P, tegak lurus keputusan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri.
Sejalan hasil rakernas yang ia bacakan.
Di tengah manuver parpol, Jokowi sebagai presiden masih hati-hati menempatkan diri.
Presiden Jokowi tak mau terburu-buru, ojo kesusu, melabuhkan pilihan ke poros mana meskipun sebagai kader PDI-P.
Pemilu serentak, memang jadi beban lebih berat bagi partai politik menyusun strategi untuk menjuarai pesta demokrasi.
Tapi ingat, mengabdi untuk rakyat tak boleh ditinggal, jangan sampai dekat ke masyarakat, hanya semata untuk mendulang suara, namun jauh dari kerja nyata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.