KULON PROGO, KOMPAS.TV - 3 ekor sapi milik Agus Parmono, warga Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, ini terpaksa diungsikan di area laguna Pantai Glagah untuk menjalani isolasi, akibat terpapar penyakit mulut dan kuku, PMK.
Dari ketiga sapi tersebut, 2 sapi yang sempat terpapar PMK sejak Rabu pekan lalu kondisinya sudah mulai membaik.
Sementara 1 sapi yang baru tiba, masih dalam perawatan intensif.
Meski tak bermasalah untuk makan, sejak terpapar PMK, sapi tersebut sempat pincang.
Setelah mendapatkan suntikan dan vitamin yang dicampur pada pakan ternak, sapi tersebut berangsur-angsur pulih dan bisa berjalan normal.
Laguna Pantai Glagah dipilih sebagai tempat isolasi lantaran jauh dari kandang ternak yang lain, serta ketersediaan pakan terutama rumput masih sangat mencukupi.
Pasca-merebaknya PMK, para pedagang sapi di daerah ini tak berani menampung banyak sapi, karena sangat berisiko.
Baca Juga: Wabah PMK Masuk Purworejo, 7 Sapi Milik Warga Dinyatakan Positif
3 sapi yang diisolasi sengaja ditempatkan di laguna pantai agar tak menularkan belasan sapi yang berada di kandang, termasuk 6 sapi yang akan digunakan untuk kurban.
Selain merebaknya PMK, para pedagang mengeluh sulitnya mendapatkan sapi jelang Idul Adha mendatang.
Mereka harus menyisir para peternak di sekitaran Kulon Progo, meski saat ini harga sapi kurban terus merangkak naik kisaran Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor.
Sementara untuk mendatangkan sapi dari luar kota, mereka kesulitan karena sejumlah pasar hewan di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah masih ditutup akibat PMK.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.