KOMPAS.TV - Menghadapi tantangan ketahanan pangan global, Indonesia telah menyusun rangkaian strategi untuk menghadapi masalah ketahanan pangan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian masih menjadi bantalan perekonomian Indonesia.
Bahkan rendahnya inflasi disokong suplai pangan terjaga.
Baca Juga: Alun-alun Rangkasbitung Lebak Banten Mulai Ramai Dikunjungi Warga Untuk Berolahraga
Menurut Kementerian Pertanian tantangan ketahanan pangan diawali pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim hingga konflik Rusia-Ukraina.
Namun hal ini tidak terjadi di Indonesia karena kuatnya sektor pertanian di Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar petani, NTP, salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani selama periode Januari hingga Maret 2022 terus mengalami peningkatan.
Pada Maret 2022, NTP tercatat sebesar 109,29 atau naik 0,4-2 persen dibanding NTP bulan Februari 2022.
Peningkatan juga dialami nilai tukar usaha petani (NTUP) yang pada Maret 2022 tercatat sebesar 109, 2-5 naik 0,6-7 persen dibanding NTUP bulan februari 2022.
Tidak hanya itu produksi beras pun tercatat cukup tinggi selama 3 tahun terakhir dengan capaian total sebesar 31,3 -1 juta ton pada 2019, 31,3-6 juta ton pada 2020 dan 31,3-3 juta ton di tahun 2021.
Capaian tersebut pun sukses menahan impor beras.
Baca Juga: Putri Rodrigo Duterte Disumpah sebagai Wakil Presiden Filipina, Janjikan Persatuan Negaranya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.