KUNINGAN, KOMPAS.TV - Kelompok Peternak Cipari di Kuningan Jawa Barat, merekam sejumlah sapi mereka yang harus dikubur, karena mati terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
Dalam unggahannya, mereka menuliskan kata Peternak Cipari berduka.
Unggahan ini sebagai bentuk kesedihan para peternak, lantaran mereka benar-benar sedang berduka.
Setiap hari, ada saja sapi milik peternak, mati.
Akibat kejadian ini, jumlah kerugian yang dialami oleh para peternak mencapai ratusan juta rupiah.
Karena tidak hanya disebabkan kematian sapi, kerugian berkali lipat karena biaya pengobatan, perawatan, dan juga lainnya.
Imbas dari meluasnya penularan penyakit mulut dan kuku, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, resmi memperpanjang penutupan terhadap sejumlah pasar hewan yang ada di seluruh Kabupaten hingga sepekan ke depan.
Baca Juga: Sapi Seberat 5 Kuintal untuk Kurban Idul Adha Mati Tertular PMK
Petugas dari Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang, mengubah tulisan pada papan informasi yang terpasang di depan Pasar Hewan Jogotrunan, setelah pemerintah secara resmi memperpanjang penutupan pasar hewan mulai 16 hingga 22 Juni.
Selama masa penutupan pedagang hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba, tidak diperbolehkan melakukan transaksi jual beli.
Selain berdampak pada para pedagang hewan, penutupan pasar ini juga berdampak pada pedagang makanan yang berjualan di lokasi pasar.
Menurut mereka, sudah hampir satu bulan ini pasar ditutup, sehingga tidak ada pendapatan bagi mereka.
Dan terkait penanganan penyakit mulut dan kuku, pemerintah sudah merencanakan akan mempercepat pemberian vaksinasi bagi hewan.
Untuk memberi kekebalan pada ternak sehingga dapat melawan virus penyebab penyakit.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.