Kompas TV video vod

Terjebak Banjir, Petugas BPBD Evakuasi Warga Lansia Hingga Ganjar Minta Pemda Siapkan Posko Darurat

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 23:25 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

SEMARANG, KOMPAS.TV - Banjir rob melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, banjir mulai terjadi pada Senin (23/05) sore.

Akibat banjir rob yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semerang, membuat aktivitas karyawan di sejumlah perusahaan yang berada di kawasan pelabuhan terpaksa dihentikan.

Bahkan para karyawan sempat terjebak banjir.

Petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polrestabes Semarang, Polair dan BPBD mengevakuasi karyawan yang terjebak banjir.

Salah satu karyawan di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menyebut, air tiba-tiba datang dengan ketinggian mencapai 50 cm.

Air pun terus naik, sehingga karyawan terjebak banjir.

Terjangan banjir rob diperparah dengan jebolnya tanggul di sekitar kawasan pelabuhan.

Ketinggian air pun terus naik dari 1,5 meter hingga sempat mencapai dua meter.

Banjir juga meluas ke sejumlah wilayah di Kendal dan Pekalongan, Jawa Tengah.

Di Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kota Kendal, banjir rob merendam ratusan rumah di 4 RW.

Baca Juga: Banjir Rob Terjang Pelabuhan Tanjung Emas, Ganjar: Pemprov Akan Perbaiki Tanggul Jebol

Akibatnya ratusan warga yang terdampak banjir diungsikan.

Bahkan, Petugas BPBD Kendal harus mengevakuasi warga lansia yang terjebak banjir di dalam rumahnya.

Warga lansia tersebut diungsikan petugas ke tempat yang lebih tinggi.

Dalam evakuasi ini petugas mengerahkan dua unit perahu karet.

Banjir rob yang melanda kawasan Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah, membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah untuk segera menyiapkan posko darurat untuk penanganan banjir rob.

Ganjar menyebut banjir rob terjadi akibat anomali cuaca.

Menurut Ganjar, BMKG telah menginformasikan bahwa kenaikan pasang air laut masih akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan.

Untuk itu ganjar meminta masyarakat untuk tetap waspada dan terus memantau perkembangannya.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x