LUMAJANG, KOMPAS.TV - Dua ekor ternak sapi jenis limosin milik warga di Lumajang, Jawa Timur mati.
Sapi seharga puluhan juta rupiah ini diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku, PMK.
Dua ekor sapi yang dilporkan mati akibat terserang penyakit PMK, berada di Desa Nguter dan Kalibendo, Kecamatan Pasirian.
Menurut pemilik, sapi tersebut awalnya terjangkit penyakit PMK pada sepuluh hari terakhir dan sudah dinyatakan sembuh.
Namun, sapi kembali sakit dan mati.
Diduga, sapi tersebut kembali terjangkit wabah PMK dari sapi lain yang ada di dalam kandang.
Sebagai antisipasi, petugas dari Dinas Kesehatan Hewan setempat dan pihak desa melakukan penyemprotan cairan disinfektan di kandang ataupun warga yang ikut melakukan penguburan sapi tersebut.
Baca Juga: Soal Penyakit Mulut & Kaki Ternak, Menteri Pertanian: Daging Sapi Terinfeksi PMK Aman Dikonsumsi
Dengan matinya dua ekor sapi tersebut, maka jumlah ternak sapi yang mati di Kabupaten Lumajang, bertambah menjadi 7ekor.
Jumlah tersbeut bisa saja bertambah, karena masih ada ratusan hewan ternak yang sakit.
Satu ekor kambing yang merupakan bantuan Dinas Pertanian dan Peternakan Kulon Progo, positif penyakit kuku dan mulut hingga mengalami lumpuh.
Selain kambing, 5 ekor sapi milik warga di Pandowan, Galur, Kulonprogo, kini dalam pengawasan petugas.
Pasca temuan ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo mengambil sampel darah ke sejumlah hewan yang diduga terpapar PMK.
Di Malang, Jawa Timur, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat ada 155 ekor sapi di wilayah Kabupaten Malang Suspek PMK.
Upaya pembatasan mobilitas keluar masuk sapi di wilayah Kabupaten Malang ini dilakukan hingga menunggu hasil monitoring dan laboratorium, yang saat ini masih berlangsung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.