OXFORD, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 3 Mei lalu merilis laporan baru mengenai lebih dari 1,2 juta kematian per tahun di Eropa disebabkan oleh kelebihan berat badan dan obesitas.
WHO memperkirakan bahwa lebih dari 59% orang Eropa hidup dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Covid-19 dinilai memperburuk situasi, yaitu orang yang hidup dengan obesitas lebih berisiko mengalami gejala serius dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Pembatasan karena pandemi menyebabkan orang lebih sedikit berolahraga, situasi ini sama mengkhawatirkannya pada anak-anak.
Laporan WHO ini juga menyalahkan kelebihan berat badan dan obesitas sebagai penyebab langsung dari 200.000 kasus baru kanker per tahun.
Baca Juga: Hepatitis Akut Kian Merebak, Menko PMK Bakal Lakukan Pelacakan Kasus di Seluruh Daerah
Obesitas dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, 13 jenis kanker, dan komplikasi Muskuloskeletal yaitu gangguan fungsi ligamen, otot, saraf, sendi, dan tulang belakang.
Dan agar situasi beruba, WHO berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang efektif terkait persoalan kelebihan berat badan dan obesitas.
WHO juga menyarankan untuk membatasi "jumlah gerai layanan tanpa turun" di lingkungan berpenghasilan rendah, merekomendasikan menyusui, dan meningkatkan label untuk makanan bayi.
WHO juga menyusun menu makan sehat sebagai cara untuk memerangi perubahan iklim, serta menawarkan lebih banyak akses ke program kesejahteraan.
Menurut WHO, tingkat kelebihan berat badan dan obesitas di Eropa naik 138% antara tahun 1975 hingga 2016.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.