SOLO, KOMPAS.TV - Antrean pembelian minyak goreng curah dan murah masih terus terjadi.
Di Solo, Jawa Tengah, antrian ini terlihat di salah satu distributor minyak goreng curah di Solo, pada Senin (11/04) pagi.
Warga rela antre, menunggu bersama jerigen masing-masing, untuk mendapatkan minyak goreng curah, sebanyak 17 kilogram per orang.
Setiap warga harus mendapatkan kupon terlebih dulu agar bisa membeli minyak goreng curah seharga Rp15.500,- per kilogramnya.
Baca Juga: MAKI Nilai Mendag Lutfi Tak Berbuat Apa-Apa Terkait Mahal dan Langkanya Minyak Goreng
Pembelian setiap hari dibatasi hanya 80, hingga 100 pembeli.
Sementara itu di Semarang, ratusan warga Kecamatan Semarang Tengah, rela mengantre untuk mendapatkan BLT minyak goreng.
Untuk mencegah kerumunan, pencairan BLT dilakukan dalam empat sesi.
Saat pengambilan dan pencairan BLT, warga harus datang sendiri, serta harus membawa e-KTP dan kartu keluarga asli.
Tingginya harga minyak goreng kemasan juga dikeluhkan warga di Gianyar, Bali.
Tak hanya itu, pedagang yang menjual minyak goreng pun ikut terdampak, dengan sepinya pembeli.
Warga pun seakan tidak punya pilihan, tetap membeli minyak goreng kemasan dengan harga hampir Rp50 ribu untuk 2 liter minyak goreng.
Aksi mahasiswa di berbagai wilayah hari ini (11/04) menuntut pemerintah lebih peka terhadap kondisi masyarakat.
Kenaikan harga hampir serentak, melemahkan daya beli masyarakat.
Terlebih lagi, harga pangan yang masih tinggi sejak sebelum ramadan, masih akan berlangsung hingga jelang lebaran nanti.
Tak hanya itu, mahasiswa di berbagai daerah juga secara serentak meminta pemerintah menyelesaikan masalah mafia minyak goreng, yang sejak awal sudah digembor-gemborkan oleh Menteri Perdagangan M Lutfi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.