JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam program Sapa Indonesia Pagi, Sekjen Kementerian Sosial menyebut penerima BLT minyak goreng merupakan penerima keluarga harapan dan bantuan pangan nontunai.
Lalu, diprediksi BLT akan diterima seluruhnya dalam tempo dua minggu.
Sementara, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, justru berpendapat BLT minyak goreng tidak menyelesaikan permasalahan kelangkaan minyak goreng.
Permasalahan kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng, hingga kini masih belum rampung.
Untuk itu, pengawasan dan penyaluran BLT minyak goreng harus dilakukan dengan sangat ketat karena berpotensi menimbulkan masalah baru, yakni korupsi.
Selain BLT, pemerintah sendiri masih memiliki pekerjaan besar menyelesaikan permasalahan kelangkaan minyak goreng yang bersumber dari masalah tata niaga, distribusi, dan dugaan adanya kartel minyak goreng.
Untuk mencegah penyimpangan dan agar tepat sasaran, Kementerian Sosial (Kemensos) juga melakukan validasi data calon penerima BLT minyak goreng, sesuai data kependudukan dan data terpadu kesejahteraan sosial.
Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo pun mulai membagikan BLT minyak goreng perdana dan bantuan modal kerja di Kota Jambi, Kamis (7/3) lalu dan mengatakan akan menyalurkan seluruh BLT sebelum Hari Raya Idulfitri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.