KOMPAS.TV - Seiring pelonggaran pengendalian covid-19 di banyak negara virus SARS-CoV-2 terus berevolusi.
Yang paling mutakhir munculnya mutasi omicron varian XE yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Varian XE merupakan rekombinan kelima dari keluarga virus varian omicron. Yakni rekombinasi dari varian omicron asli, BA.1 dan subvarian BA.2 yang sering disebut sebagai omicron siluman.
Baca Juga: Menkes Sebut Kasus Subvarian Omicron BA.2 Sedang Tinggi di Eropa, Bagaimana di Indonesia?
Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mendeteksi sedikitnya 637 kasus varian XE sejak pertama kali ditemukan pada 22 Maret 2022.
Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian XE memiliki daya tular atau transmisi 10 persen lebih tinggi dari varian BA.2
Gejala paparan varian XE yang dilaporkan di Inggris antara lain batuk, hilang rasa atau penciuman, demam, dan kelelahan, juga dilaporkan ada gejala pilek, sakit kepala, ruam, dan masalah pencernaan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, sejauh ini virus covid-19 varian XE belum terdeteksi di Indonesia, Wiku meminta masyarakat tidak panik.
Pemerintah akan terus memantau dan menggunakan data terbaru dalam merumuskan penyesuaian kebijakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.