JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyoroti grup aplikasi pesan whatsapp yang dibentuk anggota TNI dan Polri.
Presiden meminta petinggi TNI dan Polri bisa mendisiplinkan grup whatsapp anggotanya.
Hal ini ia sampaikan pada forum Rapat Pimpinan TNI - Polri yang digelar di Markas Besar TNI Jakarta.
Pasalnya, Presiden menilai kehadiran whatsapp grup bisa merugikan.
Apalagi, jika yang dibicarakan terkait keputusan politik yang telah diambil seperti Ibu Kota Negara, IKN Nusantara.
Lebih lanjut, Jokowi meminta TNI dan Polri tidak bisa berbuat seenaknya atas nama demokrasi.
Baca Juga: Jokowi Blak-blakan Baca Percakapan WA Grup TNI-Polri yang Dinilai Langgar Disiplin
Sehingga TNI dan Polri, diminta untuk berbenah serta meningkatkan kedisiplinan nasional.
Sebagai contoh, ia mengatakan tentara dan polisi tidak bisa asal memanggil penceramah, lalu mengatasnamakan demokrasi.
Sebelum memberikan pengarahan, Presiden Joko Widodo sempat mengungkap bahwa Panglima TNI Jenderal Andika perkasa tidak bisa hadir dalam Rapim TNI - Polri ini karena sedang terinfeksi covid-19.
Kehadiran Panglima pun diwakili Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono.
Menanggapi teguran Presiden, Laksamana Yudo Margono meyakini semua unsur TNI akan menjadikan itu sebagai instrospeksi diri.
Kegiatan Rapim TNI-Polri ini dihadiri secara langsung oleh 166 Perwira Tinggi dari kedua instansi.
Adapun yang hadir secara virtual sebanyak 266 Perwira Tinggi.
Sehingga, jumlah keseluruhan adalah 392 Perwira Tinggi TNI-Polri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.